mengapa paskah identik dengan kelinci dan telur?

mengapa paskah identik dengan kelinci dan telur?
3 April 2021 12:38 WIB

Sejak Kamis 01 April 2021, umat Kristiani merayakan rangkaian hari-hari sucinya. Diantaranya Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, hingga Hari Paskah yang selalu jatuh pada Minggu. Rangkaian ini merupakan refleksi “perjalanan” terakhir Isa Almasih atau Yesus Kristus. Mulai dari Kamis Putih di mana Isa Almasih bersama para sahabatnya mengadakan “The Last Supper” alias Perjamuan Terakhir, Jumat Agung di mana Isa Almasih mengalami penyiksaan, disalib hingga wafat.

Terakhir ditutup dengan perayaan Paskah, dimana Isa Almasih bangkit dari kematiannya. Di hari ini, umat Kristiani lazimnya berkumpul bersama keluarga dan pergi ke gereja bersama untuk melakukan misa.

Lantas, apa hubungannya dengan “tradisi” kelinci, roti, telur dan kadang cokelat Paskah? Dari berbagai sumber, ternyata diketahui “tradisi” itu sebenarnya tak ada kaitannya dengan rangkaian ibadah Paskah atau ajaran Kristen.

Merunut penjelasan yang dipaparkan ABC Behind the News, disebutkan tradisi ini awalnya dimulai oleh masyarakat yang menganut paganisme saat melakukan ritual dan festival untuk Eostre, Dewi Musim Semi dan kesuburan.

Eostre dikatakan memiliki seekor hare atau terwelu. Hewan yang mirip dengan kelinci tapi berbeda postur tubuh, panjang telinga dan tempat tinggal (kelinci biasa bersarang, semenara terwelu tidak).

Terwelu juga dikenal cepat saat berkembang biak. Selain itu saat berkembang biak, biasanya cukup banyak dan oleh karenanya, dipercaya sebagai simbol kehidupan baru yang berlimpah.

Disebutkan pula bahwa perayaan ini biasanya dilakukan kaum pagan suku Saxon di Eropa Utara dan Inggris. Makanya kalau dalam bahasa Inggris, gereja-gereja di sana hingga kini Hari Paskah disebut Easter Day. Seiring berjalannya waktu, hewan terwelu tergantikan dengan kelinci di setiap Paskah.

Nah kalau telur, biasanya dianggap merepresentasikan pesan-pesan ajaran Kristiani tentang kebangkitan Isa Almasih dari kematian. Kalau untuk umat Kristen Ortodoks, biasanya telur Paskah diwarnai merah yang melambangkan darah Isa Almasih, serta hijau yang melambangkan tunas-tunas baru di musim semi. 

Sedangkan tradisi bagi-bagi telur Paskah kepada orang lain di Hari Paskah, dirintis oleh umat Kristen Mesopotamia yang memulainya. Kemudian tradisi cross bun atau roti dengan tanda silang di atasnya, merepresentasikan tentang tiang salib yang jadi tempat Isa Almasih mengorbankan nyawanya.







Gabung Milis

Daftarkan diri Anda dan dapatkan update terbaru dari WomanBlitz