Mengenal Fenomena Gaslighting dan Cara Menghadapinya

Pernahkah anda terjebak dalam hubungan yang tidak sehat? Pertemanan yang toxic, pasangan yang posesif atau bahkan orang-orang di sekitar anda sering memutarbalikkan fakta pada momen-momen tertentu. Mungkin kejadian ini tidak anda alami setiap hari, namun anda perlu mengenal apa itu gaslighting dan cara mengatasinya.

Gaslighting sendiri sebenarnya adalah istilah populer yang menggambarkan suatu kondisi atau kejadian yang mana orang lain akan memanipulasi kita dengan cara membalikkan ucapan. Tujuannya agar kita merasa bersalah dan mempertanyakan apa yang telah kita lakukan. Kita bisa terjebak dalam ketakutan, merasa cemas dan menutup diri. Gaslighting memang memanfaatkan psikologis seseorang dengan mengontrol cara berpikir hingga bertindak.

Lalu, apakah ada indikator untuk mengetahui jika kita mengalami gaslighting? Beberapa indikasi ini bisa menjawabnya :

1. Dimulai dari muncul penyesalan. Psikologis seseorang secara tidak langsung akan diganggu sehingga korbanlah yang meminta maaf bahkan sampai melakukan segala cara untuk mengurangi “rasa bersalahnya”.
2. Sulit melepaskan. Karena ada sesuatu yang janggal ketika mengalami gaslighting, tentunya secara tidak langsung kita tidak bisa melepas hubungan begitu saja. Bisa karena merasa sungkan, takut tidak memiliki teman dan tidak percaya diri.
3. Mempertanyakan diri sendiri. Karena kita menganggap bahwa kita adalah “dalang” dari permasalahan yang terjadi, seringkali kita malah mempertanyakan hal yang seharusnya tidak perlu. Kalau hal ini tidak segera dicegah, korban malah akan semakin menyesal dan melakukan hal-hal ekstrim sampai akhirnya bisa dimaafkan.

Kunci untuk mengatasi gaslighting ini sebenarnya sangat sederhana. Diperlukan komunikasi yang baik antara teman, keluarga atau pasangan. Jangan ragu untuk mengkomunikasikan kembali bila terasa ada yang janggal atau tidak sesuai. Hindari juga lingkungan yang terlalu toxic, tidak suportif bahkan cenderung saling menjatuhkan.