Apakah buah hati Womanblitzer memiliki kecenderungan suka memukul? Kebiasaan anak-anak khususnya balita yang suka memukul sering kali membuat para orang tua bingung dan khawatir. Apalagi jika buah hati sampai memukul teman sepermainanya hingga menangis. Tentu saja Womanblitzer akan emrasa tidak enak pada orang tua anak tersebut. Menurut Miriam Schrchter, dokter spesialis anak di The Children’s Hospital, New York mengatakan jika mengigit dan memukul merupakan hal wajar yang terjadi pada anak-anak di usia perkembangan. Di usia anak yang menginjak 1 tahun, mereka memiliki kesulitan untuk mengungkapkan keinginan yag berakibat anak sering mengigit atau memukul. Berikut beberapa faktor si kecil suka memukul.
Sulit Mengungkapkan Emosi
Pada masa pertumbuhan, khususnya balita yang masih memiliki keterbatasan kosa kata tentu saja hal ini sulit untuk mengungkapkan emosi. Ada emosi berupa amarah, kekecewaan, kesedihan hingga frustrasi yang ia rasakan namun tidak bisa diungkapnya sesuai dengan keinginanya. Bisa jadi hal ini yang menjadi pemicu anak memiliki kebiasaan memukul.
Meniru Karakter Favorit
Seorang anak adalah peniru ulung. Tak jarang anak-anak akan menirukan segala hal yang telah ia lihat seperti ketika melihat televisi. Anak akan cenderung meniru karakter atau tokoh karakter favorit mereka yang ia lihat. Jika anak terbiasa menonton adegan kekerasan, bukan tidak mungkin hal ini juga menjadi penyebab anak memiliki kebiasaan memukul.
Merasa Terancam
Anak-anak khususnya balita cenderung akan memukul lawan mainnya ketika mereka merasa terancam. Salah satu contoh kasusnya ketika sang anak tidak menemukan ungkapan yang tepat untuk melarang temannya memegang mainan kesukaan miliknya atau saat teman melakukan tindakan kekerasan padanya. Hal ini terkadang membuat anak secara refleks akan memukul teman mainnya.
Cara Atasi Anak yang Suka Memukul
Ketika anak memukul, hal ini menandakan jika mereka sudah terlanjur marah dan frustasi. Jadi Womanblitzer perlu untuk menenangkan diri untuk memahami dan membantu anak mengontrol emosinya karena mereka masih belum ammpu mengatasi hal ini. Sebagai seorang ibu, Womanblitzer sebagai alat bagi anak untuk memahami emosi mereka. Womanblitzer dapat mencoba untuk berdidi sejajar dengan anak dan memeluknya hingga merasa tenang. Setelah anak tenang, Womanblitzer dapat memberikan penjelasan jika memukul tidak akan menyelesaikan masalah. Womanblitzer dapat mencontohkan pada anak untuk menyalurkan emosinya dengan melakukan hal lain misalnya menyilangkan kedua tangan atau memasukkan tangan pada saku celana. Jangan lupa untuk mengajarkan meminta maaf kepada teman yang sudah terlanjur kena pukul buah hati Womanblitzer dan menasehati anak agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.