Menyapa Umat & Masyarakat Lewat Karya Seni Lukisan Bertajuk Bishops Love Affair

Sejak dilantik sebagai Uskup Surabaya pada 22 Januari lalu, Monsinyur Agustinus Tri Budi Utomo atau Monsinyur Didik menarik perhatian, bukan hanya karena kepemimpinannya yang humanis, tetapi juga ekspresi seninya. Melalui sapuan kuas, ia menuangkan refleksi hidup dan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam rangka Tahun Yubileum 2025, Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya menghadirkan pameran Bishop’s Love Affair, yang berlangsung pada 25 Februari–23 Maret di Aula Maria. Sebanyak 18 lukisan Monsinyur Didik dipamerkan, menampilkan kisah perjalanan, penghormatan kepada tokoh-tokoh inspiratif, serta pesan tentang cinta dan kepedulian.

Salah satu karya yang menarik perhatian adalah lukisan Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Ahmad Al-Tayyeb. Lukisan ini menggambarkan momen bersejarah ketika keduanya menandatangani piagam perdamaian di Mesir, simbol persaudaraan lintas agama dan komitmen untuk membangun dunia yang lebih damai.

Aris, Art Director Bishop’s Love Affair, menuturkan "pameran ini tidak hanya menampilkan karya seni rupa Monsinyur Didik, tetapi juga menjabarkan moto serta lambang kepemimpinannya sebagai uskup." ujarnya.

“Karya Monsinyur Didik sebenarnya telah diberikan kepada sahabat, teman, maupun umatnya. Untuk pameran ini, kami meminjam kembali karya-karya tersebut agar bisa dinikmati oleh publik,” imbuhnya.

Melalui setiap goresan warna, Monsinyur Didik mengisahkan perjalanan imannya, termasuk penghormatannya kepada dua tokoh yang menjadi inspirasinya—Monsinyur Vincentius Sutikno Wisaksono dan Paus Fransiskus. Dalam lukisan-lukisan tersebut, ia membagikan makna cinta yang tak terbatas, sejalan dengan prinsip kepemimpinannya: diligere sicut Christus dilexit mencintai seperti Kristus telah mencintai.

Tertarik untuk melihat langsung karya-karyanya? pameran ini dapat dikunjungi di Katedral Hati Kudus Yesus, Jl. Polisi Istimewa No. 15, Tegalsari, Surabaya.