Pernikahan menjadi salah satu fase hidup yang merupakan sebuah langkah besar. Memutuskan untuk menikah tidak sama halnya seperti memutuskan jurusan perkuliahan atau melamar suatu pekerjaan. Memerlukan banyak pertimbangan dari segala aspek untuk mewujudkan sebuah pernikahan yang harmonis dan bahagia. Sebelum menerima lamaran pasangan, ada baiknya Womanblitzer untuk membahas dan mendiskusikan beberapa hal bersama. tentu saja pertanyana-pertanyaan ini bukan dimaksudkan untuk menginterogasi, namun untuk menyamakan visi dan misi saat membina rumah tangga nanti. Berikut adalah beberapa hal wajib yang harus didiskusikan bersama pasangan sebelum menikah.
Urusan Finansial Pribadi dan Keluarga
Permasalahan finansial dalam pernikahan memang tidak bisa dianggap remeh. Terlebih lagi jika menyangkut masa depan dan hari tua nanti. Membahas tentang manajemen keuangn menjadi salah satu hal wajib sebelum memutuskan untuk menikah. Womanblitzer bisa memulai dengan hal sederhana seperti bagaimana membagi pengeluaran seperti untuk tagihan listrik atau belanja bulanan. Atau misalnya menanyakan pasangan jika memiliki hutang. Intinya Womanblitzer dan pasangan perlu jujur dalam hal finansial karena ke depannya hanya akan menjadi rintangan.
Soal Reproduksi dan Parenting
Mungkin Womanblitzer sering mendengan ungkapan ‘ banyak anak banyak rejeki’ dari orang tua zaman dulu. Namun, saat ini zaman sudah berubah. Diperlukan diskusi terkait keturunan sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima lamaran sang kekasih. Tanyakan kepada pasangan soal kehamilan dan mengurus anak. dengan berdiskusi bersama, anda dan pasangn akan memiliki visi dan misi yang sama dalam mengurus rumah tangga.
Tugas Mengurus Pekerjaan Rumah
Mengingat tidak semua pasangan yang baru menikah bisa mempekerjakan seorang asisten rumah tangga (ART), perlu untuk mendiskusikan masalah tugas pekerjaan rumah bersama pasangan. Mulai dari membersihkan rumah, menyiapkan makanan hingga masalah pekerjaan rumah lainnya. Diskusikan semua hal bersama pasangan sehingga kedua belah pihak bisa saling berkompromi.
Pengembangan Karier
Emansipasi wnaita Indonesia dalam memperoleh pendidikan hingga pekerjaan setinggi-tingginya tak pernah terbayangkan sebelumnya. Bagi Womanblitzer yang mencintai pekerjaan dan memiliki gol serta ambisi tinggi soal karier dan pendidikan perlu untuk mendiskusikan hal ini sebelum menerima lamaran pasangan. Apakah pasangan akan mendukung karier WOmanlitzer? Lalu bagaimana jika salah satu pihak harus pindah lokasi pekerjaan. Hal seperti harus terjawab sebelum pernikahan sehingga di masa depan tidak akan terjadi konflik dari gesekan kepentingan atau karier pasangan.
Peran Keluarga Besar dalam Rumah Tangga
Tingal di Indonesia berarti masih mengikuti nilai dan norma yang terlah berlaku seperti terlibat dalam kehidupan keluarga besar baik pihak laki-laki maupun perempuan. Namun, Womanblitzer harus tahu batasan-batasan yang campur tangan keluarga besar pada kehidupan rumah tangga. Misalnya soal tinggal jauh dari kedua orang tua masing-masing atau seberapa sering bisa berkumpul dengan keluarga besar harus didiskusikan sebelum menikah. Mengingat masalah keluarga memang cukup sensitif.