Rotary Club of Surabaya Kaliasin baru saja merayakan Anniversary yang ke-33 tahun pada Selasa (30/5) lalu. Tahun ini komunitas tersebut memilih tema Unity In Diversity dengan mewajibkan para anggotanya untuk mengenakan busana khas dari berbagai negara. hal ini bertujuan sebagai aksi positif untuk tetap melestarikan dan menghirmati budaya di dunia. Berikut ada beberapa busana yang menarik perhatian
Ada baju adat suku Betawi atau yang dikenal dengan baju encim. Lina Suratman memilih baju adat dengan didominasi warna kuning dan juga terdapat banayk motif unik beraneka warna. Mulai dari, merah, hijau, serta biru.
Ia memadukannya dengan kain batik bermotif burung dengan warna dasar hitam. Sebagai pemanis, Lina juga menggunakan berbagai aksesoris mulai dari cincin, bros, serta kalung. Rambutnya pun ditata dengan gaya sanggul rendah yang memberikan kesan rapi dan anggun khas perempuan Indonesia.
Selanjutnya ada Dian Kiris yang memilih mengenakan baju Dirndl, yaitu baju kebangsaan Jerman. Dress cantik tersebut memiliki perpaduan warna putih dan hitam yang memberikan kesan feminim. Kata Dirndl sendiri memiliki arti perempuan muda. Ada juga aksesoris seperti kalung mutiara, anting, serta cincin untuk melengkapi dress tersebut.
Lalu, ada busana khas negeri kincir angin yang lebih dikenal dengan nama Klenderdracht. Agnes memilih busana ini sebab ia ingin bernostalgia kan masa mudanya dulu saat berlibur ke Belanda. Busana tradisional khas Belanda ini biasa dikenakan oleh perempuan jaman dulu dengan menenteng keranjang berisikan bunga. Busana ini juga dilengkapi dengan topi runcing berwarna putih atau sering disebut Njekither.