Dunia anak seringkali diisi dengan kegiatan bermain tak jarang jika buah hati Womanblitzer terkadang susah jika diajak untuk belajar. Selain itu, setiap anak juga memiliki keunikan masing-masing termasuk cara untuk belajar. Sayangnya, kebanyakan sekolah saat ini hanya mengakomodasi cara belajar tertentu saja sehingga ada beberapa anak yang memiliki cara belajar yang unik sering kali kesulitan untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Anak-anak seperti ini biasanya disebut memiliki kesulitan belajar atau learning difficulties. Berikut beberapa macam kesulitan belajar yang sebaiknya diketahui oleh orang tua.
Kesulitan Memusatkan Perhatian
Kesuitan untuk memfokuskan perhatian pada anak termasuk ke daam Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD) yang juga meliputi Attention Deficit Disorder (ADD). Dua masalah di atas sama-sama memiliki kesulitan untuk memusatkan perhatian. Perbedaanya hanya jika pada ADHD, anak akan menunjukkan perilaku hiperaktif sementara ADD hanya akan menunjukkan hasil tugas saat anak tidak mampu menyelesaikannya.
Dyslexia
Kesulitan belajar pada aanak yang sering ditemui adalah dyslexia. Dyslexia sendiri memiliki beberapa tipe namun yang paling umum adalah phonological dyslexia. Kesulitan belajar jenis ini akan membuat anak kesulitan untuk mengeja, membaca dan menulis. Meski dyslexia tidak terkait dengan kemampuan intelektual seorang anak, namun keterbatasan dalam berbahasa dapat membuat anak merasa tidak percaya diri dan akan menganggap dirinya tidak sepandai teman-temannya.
Dysgraphia
Dysgraphia adalah saat di mana anak memiliki kesulitan untuk menulis tangan. Tulisan tangan anak yang memiliki dysgraphia sering kali akan sulit untuk dibaca. Kegiatan menulis yang memakan waktu lama dapat membuat anak merasa frustrasi. Anak juga akan mengalami kesulitan dalam mengatur spasi d anatara hufur dan kata, menulis lurus, menggunakan huruf besar atau kecil serta memakai tanda baca. Anak seperti ini lebih disarankan untuk menggunakan komputer.
Dyscalculia
Dyscalculia merupakan kesulitan belajar pada anak yang sulit untuk memproses angka sehingga anak tidak mampu untuk menyelesaikan soal matematika meskipun sangat simpel. Kesulitan yang termasuk dalam dyscalculia diantara mengelompokkan angka, mengurutkan dan berhitung. Dyscalculia dan dysgraphia sering kali terjadi dalam waktu yang bersamaan sehingga membuat anak semakin kesulitan untuk mengikuti pelajaran di sekolahnya.