Belakangan, diet intermittent fasting (IF) semakin populer karena dinilai praktis dan fleksibel. Fokus utamanya bukan pada apa yang dimakan, tapi kapan kita makan. Namun, muncul pertanyaan yang cukup sering dilontarkan: kalau sudah menjalankan intermittent fasting, berarti bebas makan apa saja selama jendela makan?
Jawabannya, tidak sesederhana itu.
Tetap Perlu Pilih-Pilih Makanan
Meski IF memberikan kebebasan untuk makan di waktu tertentu, bukan berarti kita bisa mengonsumsi fast food, gorengan, atau makanan tinggi gula sesuka hati. Pola makan tetap punya peran penting dalam mendukung keberhasilan diet ini. Nutrisi yang tepat membantu tubuh tetap berenergi dan mencegah rasa lapar berlebihan di luar waktu makan.
Agar lebih optimal, berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi selama jendela makan:
Protein sehat: ikan, ayam tanpa kulit, telur, tahu, tempe, Greek yogurt
Karbohidrat kompleks: nasi merah, oats, roti gandum utuh, ubi
Lemak baik: alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan
Sayur dan buah segar: brokoli, bayam, pir, apel, pepaya
Sebaliknya, makanan seperti gorengan, makanan instan, minuman manis, serta snack tinggi MSG dan garam sebaiknya dibatasi.
Apa yang bisa dikonsumsi saat puasa?
Selama jam puasa (misalnya 16 jam jika menggunakan metode 16/8), hanya minuman tanpa kalori yang diperbolehkan. Air putih tentu jadi pilihan utama. Selain itu, teh tanpa gula atau kopi hitam tanpa tambahan susu juga bisa membantu mengurangi rasa lapar.
Kesimpulannya
Intermittent fasting memang memberi keleluasaan soal waktu makan, tapi bukan berarti bebas makan apa pun tanpa aturan. Pilihan makanan tetap penting agar tubuh tetap sehat dan hasil diet lebih terasa. IF bukan tentang makan sesuka hati, tapi lebih ke soal mengatur pola dengan cerdas.