“Passion is a greatest work,” inilah kutipan Nila Tanzil yang begitu inspiratif. Dikala ia sudah mendapat jabatan tinggi sebagai Kepala Komunikasi di perusahannya, Nila memilih jalan lain. Menghibur diri sekaligus menjalankan hobinya yakni traveling bahkan sempat tinggal di bagian Indonesia Timur selama setahun. Lalu, apa yang menginspirasi Nila Tanzil untuk berbuat baik melalui kegiatan yang ia lakukan?
Semuanya dimulai ketika ia menetap di Flores untuk menjalankan hobinya sebagai seorang traveler. Nila melihat banyak anak kecil yang tetap bersekolah meskipun fasilitasnya tidak memadai. Perjalanan menuju ke sekolah yang harus ditempuh selama dua jam, menaiki gunung tanpa alas kaki bahkan hanya bermodalkan kantong plastik berisi pensil dan buku. Keadaan ini tidak menurunkan semangat anak-anak untuk belajar. Melihat hal ini, Nila menggagas pendirian Taman Bacaan Pelangi sejak 2009 lalu.
Mulanya, Nila langsung mengirimkan 2000 buku dari Jakarta untuk taman bacaan ini. Hingga akhirnya banyak relasinya termasuk rekannya dari Jerman yang membantu menjadi pengajar untuk anak-anak. Sudah ada 42 perpustakaan yang tersebar di 15 pulau kawasan Indonesia Timur seperti Flores dan pulau sekitarnya, Lombok, Sumbawa, Sulawesi dan masih banyak lagi. Nila mengaku kegiatannya ini ia lakukan untuk memajukan kecerdasan anak-anak bangsa. Bahkan ia rela tidak dibayar untuk apa yang dilakukannya saat ini.
Tentunya banyak yang merasa terbantu dengan gagasan yang ia lakukan. Bahkan berdasarkan website resminya, jadwal taman bacaan keliling ini bisa dinikmati di berbagai daerah di Indonesia Timur tanpa terkecuali. Berkat kegigihannya, Nila telah meraih banyak penghargaan seperti “10 Inspiring Women 2015” versi Forbes Indonesia, Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka 2013 dari Perpustakaan Nasional Indonesia serta “Kartini Next Generation 2013 : Inspiring Woman in ICT for Community Development” yang diberikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak dan Menteri Komunikasi dan IT.