Lagi-lagi wanita mengukir sejarah dunia. Seorang wanita ahli sejarah seni, Barbara Jatta ditunjuk sebagai direktur wanita pertama di Museum Vatikan. Perempuan yang akrab disapa Jatta ini dipilih menggantikan mantan menteri kebudayaan, Antonio Paolucci, yang berumur 77 tahun saat ini.
Seperti yang kita tahu, museum Vatikan merupakan musem peringkat keenam galeri seni yang paling sering dikunjungi di dunia, setelah Museum Istana di Beijing, Museum Louvre Paris, Metropolitan Museum of Art New York, dan British Museum, serta National Gallery di London, yang mana kelima museum ini dikepalai laki-laki.
Dipandang sebagai sejarawan dengan track record yang kuat sebagai konservator, juru katalog, dan kurator handal seantero Vatikan, akhirnya inilah yang melatarbelakangi dipilihnya wanita kelahiran Roma ini. Layaknya yang dilansir dari Lonelyplanet, Rabu lalu, sekarang ia bertanggungjawab atas semua penyelenggaraan pameran, akuisisi, dan arsip seluruh karya seni di perpustakaan Vatikan.
PAUS Francis menjelaskan bahwa salah satu isu utama yang akan dihadapi Jatta yaitu kepadatan pengunjung yang ditaksir akan melonjak tahun depan. Kelembaban dan debu yang dibawa oleh pengunjung bisa jadi mengancam karya seni di museum tersebut. Namun PAUS Francis yakin bahwa seorang konservator dunia seperti Barbara (54) dapat mengatasi masalah tersebut.